Demikian salah satu ungkapan yang terlontar dari Indra Sjafri saat menyampaikan kuliah umum di Aula Handayani IKIP Mataram pada hari Minggu, 12 Januari 2014. Timnas U-19 dapat meraih emas pada Piala AFC 2013 dengan mengalahkan negara terkuat dalam sepak bola Asia yaitu Korea Selatan. Semua pemain Timnas adalah putra-putra terbaik bangsa yang kami seleksi dan ambil dari berbagai daerah yang di Indonesia, ungkap Indra yang disambut riuh tepuk tangan peserta.
Kuliah umum yang dipandu oleh Dekan FPOK Dr. Imam Syafii, M.Kes diikuti oleh 800 an peserta yang terdiri dari mahasiswa dan dosen IKIP Mataram serta pelatih beberapa club sepak bola yang ada di Pulau Lombok. Bisa dibayangkan betapa penuhnya aula berkapasitas 400 kursi yang harus menampung 800 an peserta.
Kuliah umum diawali dengan sambutan oleh Dekan FPOK yang dilanjutkan dengan nonton bareng Final AFC Cup 2013 sebagai detik-detik penasbihan Timnas U-19 sebagai juara yang telah diidamkan sejak lama. Walaupun tayangan ulang, namun semua peserta terbawa emosi dan kepeduliaan ke Indonesiaan mereka dengan bersorak gembira ketika Indonesia memastika diri sebagai juara. Seakan-akan sedang berada di lapangan, para mahasiswa berjingkrak kegirangan dan hal itu membuat suasana semakin hangat dan seru.
Begitu selesai nonton tayangan ulang, acara dilanjutkan ke pokok acara yaitu kuliah umum. Diawal paparan, Indra Sjafri menceritakan pengalaman beliau ketika memulai membangun tim yang selanjutnya disebut Timnas U-19. Perjalanan membangun sebuah tim sangat panjang dan berliku, tapi kami terus hadapi dan lalui demi pengabdian kepada bangsa, ungkap Indra. Termasuk ketika saya ditawarkan kontrak dan ditanya berapa kontrak saya, saya menjawab bahwa untuk mengabdi kepada negara saya tidak akan membuat tawaran, berapapun yang disiapkan akan saya terima, lanjut Indra yang disambut tepuk tangan meriah dari seluruh peserta.
Indra juga menyampaikan bahwa untuk mengahsilkan pemain yang bagus, maka pelatihnya harus banyak dan berkualitas yang bagus. Kompetisi hanya memberikan andil kecil untuk menghasilkan pemain bagus, yang penting adalah pelatihnya yang harus berkualitas dan berdedikasi tinggi dalam membina dan melatih anak asuhnya. (@humas)
Penggunaan masker di tengah pandemi Covid-19 sudah menjadi kebiasaan sehari-hari masyarakat dalam upaya mencegah penyebaran virus Covid-19. Penggunaan masker dapat mencegah penyebaran virus melalui percikan droplet.Seiring berjalannya waktu, penggunaan masker berkalung atau masker yang terdapat tali strap mulai menjadi tren di tengah-tengah masyarakat. Hal i
Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan virus corona jenis baru yang menular sangat cepat, luas, dan dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini menular lewat percikan batuk atau bersin dari orang yang terinfeksi Covid-19. Penularan terjadi apabila menghirup percikan batuk atau bersin tersebut atau menyentuh mata, hidung, mulut dengan tangan yang terkena perci