Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Perkembangan Psikososial Remaja di SMKN 2 Mataram

Ni Nyoman Santi Tri Ulandari, Bq Fitria Susiana, Suhartininsih Suhartiningsih, Endah Sulistiyani

Abstract


Pendahuluan: Perkembangan psikososial pada remaja adalah kemampuan remaja untuk mencapai identitas dirinya versus kebingungan peran. Perkembangan remaja di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu orang tua. Orangtua yang positif akan menentukan pembentukan status identitas remaja. Dampak dari kebingungan peran ini dapat menyebabkan beberapa masalah Kenakalan remaja yaitu merokok (sekitar 60%), bullying (sekitar 50%), pelecehan seksual (sekitar 24%), mencuri (sekitar 21,8%), alkohol (sekitar 21,4%), penggunaan narkoba (sekitar 20% tidak termasuk ganja, 48% termasuk ganja), Riskesdas mendata masalah gangguan     kesehatan mental emosional (depresi  dan  kecemasan) sebanyak  9,8%. Dan menurut kelompok umur 15-24 tahun memiliki persentase    yang    sama    sebanyak    10% (Riskesdas, 2018).

Tujuan: Tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan psikososial pada remaja Di SMKN 2 Mataram.

Metode:Desain penelitian dalam penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan penelitian Cross Sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah Total sampling dengan populasi penelitian sebanyak 55 responden. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan menganalisis data menggunakan Spearman rank.

Hasil:Hasil Penelitian ini didapatkan  pola asuh authoritatif sebanyak 39 responden (71%) Responden dan perkembangan psikososial remaja dengan identity achievement sebanyak 32 responden (58%)dengan nilai p=0,000 (p<0,05).

Kesimpulan: Ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan psikososial remaja di SMKN 2 Mataram.


Keywords


Remaja, Pola Asuh Orang Tua, Perkembangan Psikososial

Full Text:

PDF (Indonesian)

References


RUJUKAN

Afrilyanti dkk (2015). Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Status Identitas Remaja. Jurnal Program Studi Ilmu Keperawatan. Universitas Riau.

Amita, Diananda (2018). Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam. Psikologi remaja dan permasalahannya. Vol. 1, hal 117.

Badan Pusat statistik (2019). Jumlah Penduduk Remaja. https://ntb.bps.go.id/publikasi.html

Fisnanin Purwanti (2013). Idenitas Diri Remaja Pada Siswa Kelas XI SMA NEGERI 2 PEMALANG Ditinjau Dari Jenis Kelamin. Developmental and Clinical Psychology. Vol. 2 hal 33.

Ginting, A. M. (2018). Hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan status identitas achieve pada remaja akhir. Skripsi,Universitas Sanatadarma,Yogyakarta.

John W. Santrock (2007). Perkembangan Anak. Jilid 1 Edisi kesebelas. Jakarta : PT. Erlangga.

Keliat, dkk (2020) Mental Health and Psychosocial Support Covid-19: Keperawatan Jiwa. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.

Joulle Lemoult,(2019). Depression: A cognitive perspective.

Kemenkes, R. I. (2018). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2018.

Madyawati, Lilis. (2016). Strategi Pengembangan Bahasa Pada Anak. Jakarta: Prenadamedia Group.

Putro, K. Z. (2017). Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama. Memahami Ciri dan Tugas Perkembangan Masa Remaja. Vol.17, hal 25–32.

Ramdhanu, Sunarya & Nurhudaya. (2019). Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Identitas Diri. Journal of Innovative Counseling : Theory, Practice & Research, 3 (1): pp. 7-17

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2018.

Rizka, Ausrianti and Ulfa, a Suryan (2019). Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dan Pergaulan Dengan Pencapaian Identitas Diri Remaja di SMK KARTIKA I- I PADANG. Program Studi Keperawatan. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan MERCUBAKTIJAYA PADANG.

Subekti, Arif Candra. (2016). Hubungan pola pengasuhan dan ego identity pada siswa SMP Negeri 2 SOMAGEDE. Skripsi. Yogyakarta: Fakutas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Yogyakarta .

Sugiyono (2018). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Bandung:R&D

Tarmidi & Rambe, A. R. (2010). Korelasi antara dukungan sosial orangtuan dan self-direct learning pada siswa SMA. Jurnal Psikologi,37,216-223.Diakses pada 27 Februari 2019, diambil dari Http://scholler.google.com.

Wiyani, N. A. (2015). Bina Karakter Anak Usia Dini. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

WHO (2021) Adolescent Health, WHO. Available at: https://www.who.int/healthtopics/adolescent-health/ (Accessed: 7 February 2021).




DOI: http://dx.doi.org/10.47506/jpri.v8i2.269

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.