Hubungan Asupan Protein Hewani Dengan Status Gizi (TB/U) pada Anak Balita di Dusun Pondok Prasi Kelurahan Bintaro Ampenan Kota Mataram

Nurhidayah Nurhidayah, Endy Bebasari Ardhana Putri, Asri Indah Lestari

Abstract


Salah satu sumber nutrisi yang penting untuk pertumbuhan anak adalah protein. Protein adalah bahan pembangun jaringan tubuh, protein membantu memperbaiki dan memelihara jaringan vital,serta sangat penting untuk pertumbuhan tinggi badan dan semua sistem organ termasuk tulang dan otot. Di Provinsi NTB masih ditemukan balita yang berpostur pendek dan sangat pendek (stunting). Berdasarkan data hasil pekan penimbangan tahun 2020, ditemukan balita stunting di Provinsi NTB sebanyak 77.037 balita. Di Pondok Prasi Kelurahan Bintaro jumlah balita yang tinggi badannya sangat pedek menjadi urutan kedua setelah Ampenan Utara di wilayah kerja Puskesmas Ampenan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan asupan protein hewani dalam makanan pendamping ASI dengan status gizi (TB/U) pada anak balita di Dusun Pondok Prasi Kelurahan Bintaro Wilayah Kerja Puskesmas Ampenan. Desain studi penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 55 balita dengan menggunakan teknik accidental sampling. Instrumen untuk mengumpulkan data menggunakan kuesioner dan alat ukur tinggi badan (Microtoise), serta menggunakan uji statistik ChiSquare. Hasil analisis data diperoleh nilai p value=0,009<0,05. Sebagian besar anak balita yang ada di Dusun Pondok Prasi Kelurahan Bintaro mengalami tinggi badan normal (50,9%) dan asupan protein hewani yang cukup (34,5%) disebabkan oleh makanan yang mengandung protein hewani disana sangat tinggi karena cenderung dengan tempat tinggal lingkungan yang dekat dengan pantai. Terdapat hubungan antara asupan protein hewani dalam makanan pendamping ASI dengan status gizi (TB/U) pada anak balita, karena semakin bagus asupan protein hewaninya maka semakin bagus pula pertumbuhan tinggi badannya.

Full Text:

PDF (Indonesian)

References


Almatsier, S. 2009. Prinsip Dalam Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Ardhyati, dkk. 2015. Hubungan Konsumsi Pangan Hewani dengan Status Gizi Anak SD Negeri Kudu 02 Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo. http://eprints.ums.ac.id/39783/. Sitasi: 1 Juli 2022

Arisman.2004.Gizi Dalam Daur Kehidupan.Jakarta:Buku Kedokteran EGC

Azmy dan Mundiastuti. 2018. Konsumsi Zat Gizi pada Balita Stunting dan Non Stunting di Kabupaten Bangkalan. e-journal.unair.ac.id. Sitasi: 10 November 2021

Harahap dan Amelia. 2017. Hubungan Pnegetahuan dan Sikap Ibu tentang Gizi Seimbang dengan Pola Makan Anak Usia 24-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Matsum Kecamatan Meda Area. https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/2167. Sitasi: 2 Juli 2022.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia 2018. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2018.

Nursalam. 2014. Metode Penelitian. Jakarta:Buku Panduan Penelitian.ECG

Oktaviani dkk. 2018. Asupan Protein Hewani sebagai Faktor Risiko Perawakan Pendek Anak Umur 2-4 Tahun. Jurnal Kedokteran Diponegoro. Vol 2, No.2. ejournal3.undip.ac.id. Sitasi: 3 Juli 2022

Oswarida. 2005. Tumbuh Kembang Otak Bayi.Surabaya:ECG

Profil Dinas Kesehatan Kota Mataram. 2021 Laporan Tahunan Data Prevalensi Status Gizi.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi NTB. 2021 Laporan Tahunan Data Prevalensi Status Gizi.

Profil Kelurahan Bintaro Kecamatan Ampenan Kota Mataram

Profil Puskesmas Ampenan,2019- 2020.Laporan Tahunan Data Prevalesnsi Status Gizi

Rahayu dan Casnuri. 2020. Perbedaan Risiko Stunting berdasarkan Jenis Kelamin. https://prosiding.respatiac.id/index.php/PSN/article/download/274/266. Sitasi: 1 Juli 2022

Rossa dan Halidi. 2019. Protein Hewani Lebih Unggul Dibanding Protein Nabati, Ini Alasannya. https://www.suara.com/health/2019/11/05/093722/protein-hewani-lebih-unggul-dibanding-protein-nabati-ini-alasannya. Sitasi: 2 Juli 2022.

Samsudin dan Arjatmo,Tjokronegoro. 2011. Gizi dan Tumbuh Kembang. Jakarta: Balai Penerbit FKUI

World Health Organization, 2018. World Health Statistics.




DOI: http://dx.doi.org/10.47506/jpri.v8i2.306

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.